Semakin
majunya teknologi di Indonesia seharusnya masalah kesehatan di daerah
pesisir semakin berkurang. Tetapi
kenyataannya masih banyak daerah pesisir di Indonesia yang sangat
memprihatinkan karena lajunya pertambahan penduduk di Indonesia.
Beberapa
suku di Indonesia masih menerapkan pola budaya maritim dalam kehidupanya.
Kekhasan dan perilaku tersebut tidak hanya berlaku pada
karakteristik sumber daya alam dan sumber daya manusia
serta kehidupan sosial yang terdapat
disekitarnya tetapi juga berdampak pada
karakteristik persampahan di wilayah pesisir. Hal
ini dikarenakan karena sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke sungai akan
bermuara ke laut. Ditambah lagi dengan kebiasaan masyarakat setempat yang masih
mengandalkan laut untuk tempat membuang sampah.
Indonesia
memiliki wilayah laut teritorial kurang lebih seluas 3 juta km2,
dengan garis pantai hampir mencapai seratus ribu kilo meter, dengan demikian total wilayah perairan Indonesia adalah kurang lebih 77%
dari seluruh luas Indonesia. Buku Laporan Sintesis 2018 melaporkan data saat ini, tercatat 150 juta ton
plastik di lautan dunia. Jumlah ini akan meningkat sebesar 250 juta lagi jika
tren urbanisasi, produksi, dan konsumsi terus berlanjut. Pada tahun 2010,
Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang tinggal dalam jarak
50 km dari pesisir dan setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah yang
tak terkelola dengan baik, dan diperkirakan mengakibatkan kebocoran 0,48-1,29
juta ton metrik sampah plastik per tahun ke lautan dan akan terus meningkat
sampah sekarang ini. Contoh umum sampah di daerah laut dan pesisir adalah
plastik, kain, kertas, daun, tulang, jaring, kayu, logam, kaca, karet, dan sampah padat lainnya.
Sumber: kieraha.com
Faktor
penyebab mengenai masalah sampah di wilayah pesisir karena rendahnya
pengetahuan tentang pengelolahan sampah yang baik dan benar, kurangnya
intensif, sarana prasarana, intervensi dari pemerintah, dan pihak-pihak
terkait, serta kurangnya peran dari petugas kebersihan. Tantangan-tantangan
pengelolaan sampah yang dihadapi Indonesia sangat berat, namun bukan berarti
tidak bisa teratasi. Pengelohan sampah dapat di mulai pada tingkat individu dan
rumah tangga. Jika masalah sampah di daerah pesisir tidak segera diatasi
akan berdampak buruk pada wilayah pesisir pantai dan ekosistem laut. Seperti
yang kita ketahui, wilayah laut dan pesisir di Indonesia yang memiliki sumber
daya alam berlimpah serta makna strategis bgi pembangunan ekonomi Indonesia.
Maka dari itu perlunya regulasi dari pemerintah, peran petugas kesehatan,
petugas kebersihan, dan masyarakat dalam hal pengelolahan sampah.
Kawasan
pesisir juga merupakan wilayah daratan yang sangat berkaitan erat dengan
wilayah lautan. Dengan demikian penataan kawasan pesisir harus selalu di
perhatikan demi menunjang pemanfaatan, memberikan kesejahteraan, dan kelayakan
lingkungan sehingga dengan dicegahnya pembuangan sampah di wilayah pesisir
maka akan mengurangi atau mengendalikan faktor–faktor lingkungan fisik
yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit dan dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.