by Elizabet Magdalena Mariang

Jumat, 13 Desember 2019

PENGELOLAHAN SAMPAH UNTUK MENUNJANG KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR

Semakin majunya  teknologi di Indonesia seharusnya masalah kesehatan di daerah pesisir semakin berkurang. Tetapi kenyataannya masih banyak daerah pesisir di Indonesia yang sangat memprihatinkan karena lajunya pertambahan penduduk di Indonesia.

Beberapa suku di Indonesia masih menerapkan pola budaya maritim  dalam kehidupanya. Kekhasan dan  perilaku  tersebut tidak hanya berlaku pada karakteristik sumber daya alam dan sumber  daya  manusia  serta  kehidupan  sosial  yang  terdapat  disekitarnya  tetapi  juga  berdampak  pada  karakteristik  persampahan  di  wilayah  pesisir. Hal ini dikarenakan karena sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke sungai akan bermuara ke laut. Ditambah lagi dengan kebiasaan masyarakat setempat yang masih mengandalkan laut untuk tempat membuang sampah.

Indonesia memiliki wilayah laut teritorial  kurang lebih seluas 3 juta km2, dengan garis pantai hampir mencapai seratus ribu  kilo meter, dengan demikian total wilayah perairan Indonesia adalah kurang lebih 77% dari seluruh luas Indonesia. Buku Laporan Sintesis 2018 melaporkan data saat ini, tercatat 150 juta ton plastik di lautan dunia. Jumlah ini akan meningkat sebesar 250 juta lagi jika tren urbanisasi, produksi, dan konsumsi terus berlanjut. Pada tahun 2010, Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang tinggal dalam jarak 50 km dari pesisir dan setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah yang tak terkelola dengan baik, dan diperkirakan mengakibatkan kebocoran 0,48-1,29 juta ton metrik sampah plastik per tahun ke lautan dan akan terus meningkat sampah sekarang ini. Contoh umum sampah di daerah laut dan pesisir adalah plastik, kain, kertas, daun, tulang, jaring, kayu, logam, kaca, karet, dan sampah padat lainnya.

                                           Sumber: kieraha.com

Faktor penyebab mengenai masalah sampah di wilayah pesisir karena rendahnya pengetahuan tentang pengelolahan sampah yang baik dan benar, kurangnya intensif, sarana prasarana, intervensi dari pemerintah, dan pihak-pihak terkait, serta kurangnya peran dari petugas kebersihan. Tantangan-tantangan pengelolaan sampah yang dihadapi Indonesia sangat berat, namun bukan berarti tidak bisa teratasi. Pengelohan sampah dapat di mulai pada tingkat individu dan rumah tangga. Jika masalah sampah di daerah pesisir tidak segera diatasi akan berdampak buruk pada wilayah pesisir pantai dan ekosistem laut. Seperti yang kita ketahui, wilayah laut dan pesisir di Indonesia yang memiliki sumber daya alam berlimpah serta makna strategis bgi pembangunan ekonomi Indonesia. Maka dari itu  perlunya regulasi dari pemerintah, peran petugas kesehatan, petugas kebersihan, dan masyarakat dalam hal pengelolahan sampah.

Kawasan pesisir juga merupakan wilayah daratan yang sangat berkaitan erat dengan wilayah lautan. Dengan demikian penataan kawasan pesisir harus selalu di perhatikan demi menunjang pemanfaatan, memberikan kesejahteraan, dan kelayakan lingkungan sehingga dengan dicegahnya pembuangan sampah di wilayah pesisir maka  akan mengurangi atau mengendalikan faktor–faktor lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.